Susunan materi pelatihan dari suatu lembaga pelatihan dapat bervariasi tergantung pada jenis pelatihan, tujuan, dan durasi pelatihan tersebut. Berikut ini adalah contoh umum susunan materi pelatihan yang dapat ada dalam lembaga pelatihan: |
|
1. Sesi Pembukaan dan Pengenalan: |
|
Pengenalan instruktur dan peserta. |
|
Pengantar tentang tujuan dan manfaat pelatihan. |
|
Instruktur mencari apa yang diharapkan peserta dari pelatihan (dapat dengan mengisi forum umpan balik). |
|
Penjelasan tentang struktur isi modul dan agenda pelatihan. |
|
2. Dasar Materi: |
|
Pengenalan konsep dasar tentang topik pelatihan yang diperlukan sebelum memahami konsep lebih lanjut. |
|
Pemahaman istilah dan konsep-konsep utama. |
|
3. Materi Utama: |
|
Modul utama yang membahas topik utama pelatihan. |
|
Materi dibagi menjadi sub-topik yang lebih spesifik. |
|
Materi yang disajikan melalui teks, gambar, video, dan contoh. |
|
Pembahasan secara mendalam mengenai topik-topik yang relevan. |
|
A. Tingkat Pemula: |
|
Materi yang diarahkan kepada peserta yang baru atau pemula yang belum memiliki pengetahuan tentang topik. |
|
Penjelasan langkah demi langkah tentang awal untuk memahami konsep secara menyeluruh dasar-dasar topik. |
|
Diarahkan untuk dapat menjadi pelaku atau pelaksana (staff and practicioner) |
|
B. Tingkat Menengah: |
|
Materi yang lebih mendalam dan kompleks dibandingkan dengan tingkat pemula. |
|
Pengembangan pemahaman konsep dengan lebih rinci dalam konteks yang lebih rumit. |
|
Studi kasus dan contoh konkret lebih banyak dan kompleks serta cara mengawasi atau bertindak profesional. |
|
Diarahkan untuk dapat menjadi profesional atau pengawas (intermediet and supervisor). |
|
C. Tingkat Lanjutan: |
|
Materi dengan aspek yang kompleks dan mendalam untuk mereka yang sudah memiliki pemahaman yang baik tentang topik. |
|
Mampu mengembangkan konsep baru, praktik yang lebih baik, pengembangan ilmu mandiri, dan strategi. |
|
Studi kasus yang rumit dan tantangan yang lebih sulit, mungkin termasuk riset dan tren terbaru. |
|
Diarahkan untuk dapat menjadi seorang pelatih, manager atau master. |
|
4. Latihan Praktik dan Aktivitas: |
|
Berbagai aktivitas interaktif, seperti kuis, latihan, dan simulasi untuk meningkatkan pemahaman peserta. |
|
Aktivitas latihan terakhir biasanya yang bersifat lomba (chalange) antar kelompok peserta dan dapat dimotivasi dengan hadiah. |
|
Penjelasan solusi dan pemahaman lebih lanjut setelah latihan selesai. |
|
Dapat berupa permainan yang berhubungan dan disisipkan diantara pengantaran materi utama sebagai ice breaking pelatihan. |
|
5. Studi Kasus Nyata dan Panduan Terbaik: |
|
Instruktur memberikan beberapa tentang studi kasus nyata atau relevan yang menggambarkan penerapan konsep dalam situasi dunia nyata. |
|
Instruktur memberikan pola berpikir dan cara analisis untuk solusi atau pemecahan masalah yang mungkin. |
|
Pembahasan tentang tips trik, teknik terbaik dan praktik terbaru dalam mengatasi masalah umum topik pelatihan. |
|
Panduan langkah demi langkah tentang bagaimana menerapkan atau implementasi konsep dengan cara yang efektif dan efisien dalam situasi nyata. |
|
Mendorong peserta melakukan pengamatan bagaimana konsep diterapkan dalam situasi dunia nyata. |
|
6. Diskusi Interaktif: |
|
Instruktur dapat melanjutkan sesi sebelumnya dan memberikan kasus nyata tambahan untuk didiskusikan kelompok. |
|
Selanjutnya dorong kelompok untuk ajukan pertanyaan, kasus baru, berbagi ide, pandangan, pengalaman tentang topik pelatihan dan mendiskuikannya. |
|
Diutamakan interaksi sesama peserta namun dapat pula berinteraksi dengan instruktur. |
|
7. Evaluasi dan Umpan Balik: |
|
Ujian penilaian akhir atau evaluasi untuk mengukur pemahaman setelah mendapatkan semua modul materi pelatihan. |
|
Pengisian dan pengumpulan umpan balik dari peserta tentang kualitas dan pengalaman mereka dengan pelatihan. |
|
8. Sumber Daya Tambahan: |
|
Daftar pustaka atau bahan bacaan relevan yang dapat membantu peserta belajar lebih lanjut. |
|
Daftar referensi artikel, tautan, vidio, film inspirasi dan materi sumber eksternal yang dapat membantu dalam pemahaman lebih lanjut. |
|
Daftar dan ajakan mengikuti komunitas umum, bantuan lembaga terkait, grup diskusi online, dan sebagainya yang dapat meningkatkan keterampilan. |
|
Daftar pertanyaan dan jawaban yang umum (FAQ) yang sering diajukan peserta. |
|
Bantuan teknis dan dukungan dalam penggunaan situs lembaga pelatihan. |
|
9. Pengembangan Lanjutan dan Pemberian Tugas: |
|
Materi opsional lebih mendalam atau rumit yang memungkinkan peserta terlatih dan paham lebih lanjut. |
|
Tugas individu atau kelompok untuk dikerjakan di luar sesi pelatihan. |
|
Tugas ini dapat membantu memperkuat pemahaman dan keterampilan. |
|
Tugas dapat menjadi syarat untuk melanjutkan ke level materi pelatihan lebih tinggi (misal dari basic agar dapat menjadi intermediet atau master) atau sertifikat nyata. |
|
10. Sesi Penutup: |
|
Rekapitulasi materi yang telah dipelajari. |
|
Penjelasan tentang sertifikat atau pengakuan kehadiran. |
|
Pemberian sertifikat atau pengakuan kehadian setelah menyelesaikan pelatihan. |
|
Ajakan untuk terus belajar dan mengembangkan diri setelah pelatihan. |
|
11. Informasi Kontak dan Forum: |
|
Informasi kontak untuk menghubungi tim dukungan lembaga pelatihan atau instruktur jika ada masalah atau pertanyaan. |
|
Forum online untuk diskusi panel atau berinteraksi dengan sesama peserta dan instruktur atau dapat dihadiri ahli dan praktisi industri. |
|
Berita terbaru dan perkembangan dalam topik yang relevan. |
|
Menjaga peserta pelatihan tetap up-to-date dengan informasi terkini. |
|
Setiap modul harus dirancang untuk memberikan pemahaman yang jelas dan bertahap tentang topik pelatihan. Selain itu, modul harus interaktif dan mengikutsertakan peserta dalam proses pembelajaran. |
Iseng bikin rencana dan rancangan modul pelatihan... 50% dibantu chatGPT wkwkwkw
Arif H 27-8-2023