Tuesday, July 31, 2007

Lowongan Pekerjaan Gila

Sangat Dibutuhkan :
Orang yang mau berkerja keras
Mau berkerja pintar
Tidak malu dikatakan pekerja rendahan

Posisi pekerjaan :
Petani

Fasilitas :
- Tanah pinjaman selama 6 tahun, jika sukses akan menjadi hak milik
- Rumah layak huni untuk 1 keluarga
- Pelatihan gratis
- Peralatan standar pertanian gratis
- Bibit tanaman gratis selama 2 tahun
- Pupuk gratis selama 1 tahun
- Subsidi biaya hidup 8 bulan
- Fasilitas transportasi tersedia

tertanda tangan
Presiden Republik Mimpi kali yee...


Kenapa Masih Lowong?

Sebagai orang Indonesia biasa- biasa saja pasti Anda pernah makan tempe.
Tahukah Anda buatan mana tempe itu??
Kalo Anda jawab Indonesia... itu tidak semuanya benar, karena karung pembungkus kedelainya tertulis "Made In America".
Ya lebih dari tengah kebutuhan kedelai kita adalah impor dan sebagian besarnya dari Amerika.
Sedangkan di Amerika sendiri kedelai digunakan sebagai sumber minyak nabati dan ampasnya digunakan sebagai makanan ternak.

Nah untuk ternak Indonesia kita kondisinya lebih baik dari Amerika, terutama untuk ternak perikanan dan unggas.
Kita memakai jagung yang kadang masih impor dari India dan Australia, tepung tulang dari Spanyol, tepung ikan dari China, bekatul dari dari dalam negri, lengkap bukan :)

"Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman"

Itulah sepenggal lirik lagu Kolam Susu dari Koes Plus, begitu indahnya.
Tetapi kenyataannya orang Indonesia itu gak terbiasa susah jadi impor aja :)
Atau emang kita ini orang yang pemalu, malu untuk berprofesi sebagai petani.

Bayangkan kedelai (paling rutin), beras, jagung, daging sapi, susu, dan lainnya.
Semuanya kita masih import.

Bahkan garam pun kita masih import. Percaya tidak percaya, sebuah perusahaan kimia di daerah Cilegon menggunakan garam import Australia dengan alasan garam lokal kualitasnya tidak bisa stabil (bocoran langsung dari karyawannya).

Diperparah adanya La-Nina membuat gelombang laut tinggi yang menghancurkan ladang- ladang petani garam di Indonesia. Untuk konsumsi masyarakat (yang makannya hambar tanpa garam) serta industri kertas, tekstil, kimia dasar, dan makanan, yang jumlahnya jutaan ton, Indonesia terancam kekurangan pasok garam.
Mau tidak mau tepaksalah tahun 2007 yang tragis ini Indonesia negara kepulauan yang banyak lautnya harus banyak impor garam.

Padahal berdasarkan lagu diatas sebenarnya untuk mendapatkannya sangatlah mudah.
Kita punya banyak lahan, benih jagung dilempar begitu saja masih tumbuh, lautan kita seperti kolam susu lalu kenapa kita masih mengimpor yang selalu diimpor...



Kenapa Bertani?

Bagaimana kalo saya tawarkan pekerjaan sebagai "Petani Rumput"
Hehe aneh bukan...
Karena rumput di Indonesia dimana- mana.. tak perlu dipertanikan bahkan menjadi rumput liar yang menggangu.

Tetapi di negara sub-tropis dimana ada 4 musim para petenak sapi, domba, dan lainnya. Adalah petani rumput

Mereka harus menumbuhkan rumput pada saat musim yang bisa berkembang dan pada musim itu harus mendapatkan sebanyak- banyaknya rumput sehingga harus mempupuki rumputnya agar cepat tumbuh dan dapat di panen 2- 3 kali untuk cadangan pada musim gugur dan dingin.

Alangkah hebatnya dengan keterbatasan ini negara seperti Australia daerah selatan atau Selandia Baru bisa menjadi importir daging sapi dan susu terbesar untuk Indonesia.
Lalu kenapa kita masih mengimpornya?

Di Amerika sebagian besar keluarga golongan menegah keatas adalah "petani", tetapi di Indonesia sebagian besar orang miskin adalah "petani"

Kenapa itu bisa terjadi..
Dosen saya pernah berkata.. di Indonesia 1 petani mungkin hanya cukup untuk menghidupi kebutuhan pangan 3- 5 orang, sedangkan di Amerika 1 petani bisa menghidupi kebutuhan pangan sekitar 20 orang.
Tentu saja karena dukungan sumber daya manusia, teknologi pertanian, fasiliatas dan infrastruktur yang sangat bagus. (Harusnya saya juga bikin buku "Siapa Bilang Jadi Petani Nggak Bisa Kaya")

Jadi kenapa kita harus bertani?
Karena kita memiliki potensi pertanian yang besar, peluang untuk memenuhi kebutuhan yang sekarang ini masih import, dan pertanian kita masih belum optimal.


Menggunakan Momentum

Walaupun kebutuhan susu Indonesia sangatlah sedikit (mudah- mudah ini bukan alasan bangsa Indonesia belum maju) hanya sekitar 7 liter/kapita/tahun.
Namun sekitar 60- 70 % susu Indonesia adalah import.

Susu pada tahun 2007 ini saja di perkirakan Mentri Perdagangan naik 5- 10 persen.
Kenaikan harga susu ini terjadi diperkirakan terutama akibat naik pesatnya kebutuhan susu terutama di China dan turunnya produksi pada negara- negara produsen.
Australia dan Selandia Baru mengalami kekeringan yang berkepanjangan dan perubahan musim yang tak menentu. Paling parah di Selandia Baru terjadi kekurangan pangan ternak sampai pemerintannya memerintahkan pengurangan populasi ternak sapi hingga memperparah harga produk susu dunia.

Apakah kondisi ini terjadi di Indonesia??
Tentu saja tidak mungkin separah itu.
Malah ini menjadi momentum untuk para peternak sapi di Indonesia untuk bergerak.
Untuk memenuhi kebutuhan dalam negri dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Yang diperlukan adalah kita bukanlah dayung tapi haruslah mesin berkekuatan tinggi.
Bayangkan bila ada "kemauan" yang besar dari pemerintah.
Untuk memberi bantuan kredit untuk peternak, meningkatkan sumber daya perternak, yang terpenting adalah mesinnya yaitu bangun pusat pembibitan ternak sapi yang cukup besar untuk mendorong pesat dalam meraih kesempatan ini.

Masih banyak momentum- momentum lainnya. Lebih baik kita mendorong sesuatu yang mulai bergerak dari pada beristirahat untuk memulainya dari awal kembali.


Mari Kita Hitung

Saat ini produksi beras Indonesia belom mencapai 60 juta ton gabah kering giling (GKG).
Tahun 2007 ini saja diperkirakan kita harus mengimpor 1,2 - 1,5 ton beras.

Bila dengan asumsi seorang petani mengelola 2 heaktar sawah dengan produktifitas 8 ton/heaktar dengan 2 kali musim tanam pertahun.
Maka 1,2 ton beras cukup memberi lapangan perkerjaan untuk sekitar 38 ribu petani.

Dewan Jagung Nasional mencatat rekor 2003 Indonesia mengimpor 1,5-2 juta ton jagung.
Sama dengan beras, jika setiap petani 2 heaktar dan 10 ton/heaktar dengan 2 musim tanam pertahun.
Maka 1 juta ton jagung cukup menyediakan lapangan pekerjaan untuk 25 ribu petani.

Bila kita mendirikan pusat pembibitan ternak sapi yang bisa membuat 50 ribu bibit pertahun dengan asumsi 1 peternak memelihara 5 bibit pertahun. Berarti kita telah mambuat 10 ribu lapangan perkerjaan buat peternak dan 500 pekerjaan untuk pusat pembibitan.

Jika kita kembangkan benih unggul hingga bisa mendongkrak 6- 8 ton/hektar menjadi 8-10 ton/hektar padi untuk petani kita. Maka sama saja meningkatkan kesejahteran petani menjadi 30% lebih baik.

Kita juga dapat menciptakan alat pertanian yang cocok dan murah, teknik bertani yang lebih baik, dan teknologi- teknologi pertanian lainnya yang dapat mengembangkan pertanian Indonesia. Buat apa puluhan universitas dengan ribuan sarjana pertanian setiap tahunnya?

Kita punya jumlah tenaga kerja yang sangat banyak, bahkan kita bisa mengekspor TKI yang jumlahnya jutaan orang untuk berkerja di negri lain dan masih banyak yang menggagur di negri sendiri.

Kita juga bisa mendapatkan peluang ekspor.
Jika kita manfaatkan tenaga kerja kita yang banyak maka pastinya industri pertanian kita sudah surplus dan hasilnya dapat kita ekspor bukan.

Mungkin kita perlu mendirikan lebih banyak SMK- SMK pertanian dan perikanan, untuk mengembangkan sektor pertanian kita, dari pada kita membangun fasilitas pendidikan yang tidak jelas arahnya. Kita harus membangun rasa menjadi petani itu tidak ada salahnya dan bisa menjadi suatu kebanggan.

Jadi bukanlah ide gila biasa untuk memajukan sektor pertanian kita bukan?

Note : Maaf sumber data tidak saya cantumkan, karena ini bukanlah karya ilmiah :)
Ini adalah karya tulis gila yang hanya bisa Anda dapatkan di http://emang-gila.blogspot.com


^^sourceid

1 comment:

feri said...

setuju banget. Pertanyaan saya siapa yang mau memberikan fasilitas, atau mengadakan kerjasama atau modal dibidang ini.. Apa datang langsung ke petani dan menawarkan proposal kerjasama hehehe...

http://www.anekacd.com